You are here

Apa, Bagaimana, Kapan: Makan Untuk Hidup Sehat dan Bahagia (Bagian 2)

jonathanbayu's picture
Submitted by jonathanbayu on April 6, 2018 - 9:09pm
Author: 
Ray Silitonga

Penuntun dan Pencegahan GERD/Asam Lambung

 

Penuntun ini sangat berguna bagi mereka yang sedang melawan GERD (Gastro-oesophageal Reflux Disease) atau biasa disebut dengan asam lambung juga untuk mereka yang ingin mengetahui bagaimana cara pencegahannya. Penuntun ini sebenarnya juga bisa sebagai pengetahuan bagaimana caranya untuk menyeimbangkan kadar kimiawi tubuh seperti kadar lemak (HDL, LDL, Trigliserida), glukosa, dan asam urat tanpa obat obatan. Pada dasarnya obat‐obatan kimia ataupun herbal tidak diperlukan untuk mengatasi gangguan GERD.

 

 "Baca dahulu artikel bagian 1 : Apa, Bagaimana, Kapan: Makan Untuk Hidup Sehat (Bagian 1)"

 

Sistem pencernaan yang sehat menyediakan sarana yang baik untuk pencernaan makanan yang sempurna karena berbagai Enzym Pencernaan serta cairan pencernaan (gastric juices) akan tersedia pada saat yang diperlukan. Namun, perlu juga dipahami bahwa keadaan emosi berpengaruh pada penyediaan Enzym dan cairan pencernaan (gastric juices). Untuk itu, keadaan emosi yang gembira dan tenang sangat diperlukan pada saat kita menikmati makanan. Hindari suasana tergesa-gesa ataupun kondisi yang tertekan pada saat makan.

 

Organ‐organ pencernaan manusia memerlukan waktu istirahat, dengan memberi 12‐18 jam waktu istirahat yakni dari sejak jam makan sore hingga jam makan sarapan sangat berfaedah untuk kesehatan. Pertimbangkanlah bahwa berpuasa adalah sebagai cara memanjakan organ-organ pencernaan untuk memperoleh kekuatan baru.

 

Bila anda menderita gangguan GERD, kenalilah berbagai gejala sakit perut yang anda rasakan. Misalnya rasa sakit oleh karena naiknya asam lambung, rasa sakit oleh karena lapar, rasa sakit oleh karena gas yang terbentuk di usus, dsb.

 

Makanlah secara teratur, TIDAK ada cemil‐cemilan diantara jam makan. Makanlah bila anda telah merasakan rasa sakit oleh karena lapar, bukan oleh karena rasa sakit lainnya.

 

Makanan anda haruslah pada jumlah/porsi, mutu, dan jenis‐jenis yang tepat. Kebiasaan makan hingga berlebihan (gelojoh) dapat mengakibatkan aliran darah yang menekan ke otak (stroke). Petunjuk sederhana untuk menentukan jumlah/porsi makan tepat adalah

“Makanlah pada saat rasa lapar telah datang, dan berhentilah pada saat rasa lapar itu telah dipenuhi atau sedikit melebihi”.

 

Makanan bermutu yang layak untuk dimakan adalah makanan yang langsung disediakan oleh alam, tanpa olahan. Buah buahan yang matang pohon atau sayuran segar, sesegar yang dipetik langsung dari pohon, menawan untuk dinikmati adalah yang terbaik. Makanan rumah yang disediakan dengan sederhana adalah yang terbaik.

 

Makanan sederhana itu lebih baik daripada makanan yang mewah dan rumit. Jangan menjejali pencernaan anda dengan campuran berbagai jenis‐jenis makan pada saat yang bersamaan. Ambillah 2 atau 3 jenis makanan untuk dinikmati, namun anda harus menyediakan jenis makanan yang berbeda pada santapan berikutnya.

 

Pertimbangkanlah bahwa tubuh anda memnyediakan kadar enzyme yang khusus untuk mencerna suatu jenis makanan tertentu, misalnya buah apel, dan dengan perbedaan yang sangat kecil menyediakan kadar enzyme untuk mencerna buah jeruk. Bila anda memakan campuran berbagai jenis buah buahan, kemungkinannya adalah bahwa tubuh anda tidak dapat menyediakan kadar enzyme yang tepat untuk mencerna campuran berbagai makanan tersebut.

 

Manfaat makanan didapat BUKAN dari jumlah yang ditelan tetapi dari bagaimana makanan itu dikunyah. Bila anda dalam keadaan terburu buru, jangan paksa untuk menelan makanan anda. Makanlah dalam jumlah sedikit untuk sekarang, dan lanjutkan pada jam makan berikutnya.

 

Kurangi jumlah porsi gula, lemak, dan garam pada makanan anda hingga pada porsi yang dibutuhkan oleh tubuh anda. Bahan bahan itu memang diperlukan oleh tubuh tetapi terlalu banyak orang yang menuruti tuntutan selera gantinya menuruti tuntutan kebutuhan tubuh. Campuran susu, gula, dan telur adalah buruk bagi kesehatan manusia, hindari itu.

 

Iritasi pada organ‐dalam tubuh dapat berakibat pada inflamasi, bahkan luka sehingga harus dihindari. Ada banyak bahan bahan berbahaya yang dikenal sebagai pemicu antara lain tembakau, kopi, teh, alkohol; hindari itu. Penyumbatan kolesterol telah diketahui sebagai akibat yang bermula dari iritasi dan inflamasi pada dinding arteri.

 

Makanan yang berfermentasi pada sepanjang jalur pencernaan, baik yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur, dapat mengakibatkan iritasi sehingga harus dihindari. Nafas bau, angin atau buangan yang bau, aroma tubuh bau, serta perut yang bergejolak merupakan tanda tanda adanya masalah pencernaan. Gas beracun dan bahan bahan pemicu kanker, adalah akibat sampingan oleh makanan busuk atau fermentasi yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Bahkan gabungan beberapa jenis makanan tertentu juga dapat mengakibatkan makanan fermentasi. Pelajarilah bagaimana hukum “sebab dan akibat” itu bekerja, rajinlah memperhatikan keadaan diri sendiri.

 

Kuyahlah makanan hingga halus, dengan rasa gembira, dan dengan ucapan syukur; dengan cara ini anda akan meningkatkan kedahsyatan kerjanya enzyme dan cairan pencernaan (gastric juices) yang disediakan oleh tubuh anda. Ada yang menyarankan aturan 32, yakni mengunyah makanan paling sedikit 32 kali sebelum menelannya. Namun yang terbaik akan diperoleh bila makanan itu dikunyah hingga berubah menjadi cairan.Pahamilah bahwa diperlukan 48 jamuntuk mencerna lemak secara sempurna. Kenyataan bahwa lemak dan air tidak dapat bersatusehingga setiap butiran lemak itu harus dibungkus hingga membentuk seperti pelampung saatdicerna dan diserap masuk ke arus jalur peredaran darah untuk dibawa ke berbagai tujuandidalam tubuh. Dengan demikian kita dapat memahami bagaimana lemak itu dapat melekat padadinding arteri yang mengakibatkan penyumbatan.

 

Gambar dibawah ini adalah contoh bagian yang berada pada jalur pencernaan.

 

 

Bagian dengan tanda “Tight Junction”adalah bagian dimana terjadi penyerapan atas makanan yang telah dicerna dengan sempurna, namun pada saat yang sama mencegah penyerapan bahan bahan berbahaya ataupun micro‐organism masuk ke dalam arus darah. Bagian dengan tanda ”Leaky andInflamed” adalah bagian dimana terdapat celah terbuka untuk masuknya berbagai bahan bahan berbahaya bersama makanan saat penyerapan makanan kedalam jalur darah. Makanan utama manusia adalah terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. tubuh manusia, sesuai dengan hukum alam menyediakan berbagai enzyme dan cairan pencernaan (gastric juices) untuk mencerna makanan tersebut.

Gambar dibawah ini menunjukkan rata-rata penyediaan cairan‐cairan pencernaan oleh berbagai organ pencernaan pada setiap harinya.

 

Pada table dibawah ini kita dapat melihat beberapa enzyme Pencernaan utama yang digunakan dalam mencerna makanan pada jalur pencernaan.

 

Enzyme dan cairan pencernaan (gastric juices) adalah senyawa kimia keras sehingga haruslah ditangani dengan hati hati. Gambar dibawah ini dapat membantu kita memahami bagaimana sifat dari salah satu cairan pencernaan yakni asam lambung (hydrochloric acid). Pada skala kadar keasaman pH scale, asam lambung itu jauh lebih asam dari pada cairan asam aki, namun asam lambung itu diperlukan untuk mencerna protein seperti gluten. Untuk menghindari jadi merusak diri sendiri, maka tubuh kita juga menyediakan Bicarbonate sebagai penyangga pada lapisan mukus di jalur pencernaan sehingga asam lambung tidak dapat mencapai dinding usus yang mana adalah daging.

 

Makanan hangat adalah lebih baik daripada makanan panas ataupun dingin. Makanan panas dapat mengakibatkan kerusakan pada organ pencernaan, sementara makanan dingin mengurani kemampuan enzyme untuk melakukan pencernaan. BBC telah melakukan riset dan menemukan bahwa enzyme pencernaan mencapai puncak kegunaannya pada suhu sekitar 400 C.

 

JANGAN makan dan minum pada saat yang bersamaan seperti kebiasaan mendorong makanan yang ada di mulut dengan air minum. Berjalan kaki dengan luwes dan rasa gembira selama 10‐15 menit setelah makan akan memberikan kekuatan pada organ pencernaan untuk melakukan tugasnya; lakukan lah itu. Hindari mencampur makanan solid dengan makanan cair.

 

Yang terbaik adalah memakan makanan yang solid karena hal itu memancing bahkan memaksa keluarnya enzyme dan cairan pencernaan (gastric juices) pada saat ataupun setelah mengunyah. Makanan cair seperti sup, bubur, dan juice cenderung mengurangi keluarnya enzyme di mulut karena kita cenderung menelan makanan itu sebelum mengunyahnya dengan sempurna.

 

Semoga penuntun ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Artikel ini masih akan berlanjut ke bagian 3 dengan tema yang sama. Tuhan memberkati.

Facebook comments