”BEBAS DARI RASA SAKIT”

Kamis, 06 Maret  2025

Mazmur 86: 12, 13

“Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya; sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah.”

SELAMA DUA TAHUN saya menderita sakit yang paling menyiksa akibat suatu penyakit yang dikenal sebagai fibromyalgia. Saya telah membaca nasihat Rasul Yakobus: _”Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa , maka dosanya itu akan diampuni”_ *(Yakobus 5: 14, 15).* Tetapi saya belum mempertimbangkan ayat ini untuk diri saya sendiri. Saya tidak berada di ambang kematian.

Meski begitu, saya sudah sering berdoa memohon kesembuhan dari sakit kronis yang menyiksa keempat sisi tubuh saya. Menyesuaikan dengan kemungkinan hidup dengan penderitaan fisik, saya telah menerima situasi ini sebagai “duri dalam daging” yang dengannya saya harus terus hidup dan menyesuaikan diri. Saya bahkan bangga pada kemampuan saya sendiri untuk berfungsi dan memiliki pelayanan yang produktif sebagai pemimpin dalam gereja.

Pada suatu hari yang sangat menyakitkan, saya menceritakan situasi saya kepada sekelompok kecil teman-teman yang bertemu dalam suatu pertemuan komite. Saya meminta doa mereka. Mereka segera membawa situasi saya kepada Tuhan. Termasuk doa mereka untuk meminta Tuhan agar membimbing saya dalam mempertimbangkan layanan pengurapan.

Ketika saya mendoakan masalah ini, saya merasakan kebutuhan saya akan hal rohani sebagaimana penyembuhan fisik—penyembuhan dari mengandalkan diri menuju ke bergantungan yang lebih dalam kepada Juruselamat saya. Saya juga menjadi yakin bahwa saya akan mengalami kesembuhan sebagai jawaban atas pengurapan saya. Waktu dan caranya tergantung pada kendali Tuhan, namun saya tahu Dia akan mendengar dan menjawab doa iman kami.

Saat teman-teman saya berkumpul di sekitar saya untuk kebaktian pengurapan, saya merasakan kedamaian kehadiran Tuhan. Saya yakin Tuhan akan melakukan pekerjaan-Nya. Saya juga percaya pada kehendak-Nya dan metode yang akan Dia gunakan untuk mencapai tujuan-Nya.

Keesokan harinya, saya terbangun di hari pertama saya tanpa rasa sakit setelah lebih dari dua tahun. Yang lebih besar lagi adalah kesadaran akan kebutuhan untuk terus-menerus bergantung pada Tuhan saya untuk setiap aspek kehidupan saya, terutama secara rohani. Kebutuhan saya stabil, begitu pula kesadaran saya akan kehadiran dan kekuatan-Nya. Setiap hari, saat saya memuji Dia atas kebebasan dari rasa sakit, saya lebih memuji Dia atas kebebasan oleh rahmat pengampunan-Nya.

Apakah Anda menderita rasa sakit—baik secara fisik, emosional, atau rohani? Mintalah kesembuhan kepada Tuhan, dan pujilah Dia atas kasih dan pembebasan-Nya.

Author:

© 2025 GMAHK Bendungan Hilir