”CAHAYA MATAHARI”

Rabu, 05 Maret 2025

2 Korintus 4: 6

“Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.”

MATAHARI MENYEDIAKAN kehidupan dan kesehatan bagi bumi. Tanpa matahari kita akan mati kedinginan. Tanpa sinar matahari untuk membunuh
kuman, penyakit tidak akan terkendali. Dan tanpa terang dari Putra Allah, tidak akan ada harapan untuk mengetahui bagaimana menjalani kehidupan berkelimpahan yang Dia inginkan bagi kita—dan tentu saja, tidak ada harapan untuk hidup kekal.

Saya banyak memikirkan tentang matahari, dan saya sampai pada kesimpulan bahwa hubungan saya dengan Anak Allah seperti hubungan bumi dengan bola raksasa di langit yang kita sebut matahari.

Selama ribuan tahun, manusia mengira bumi adalah pusat alam semesta dan matahari berputar mengelilinginya. Seperti itulah kelihatannya. Ketika Copernicus mengatakan bumi mengelilingi matahari, orang-orang berteriak, “Bidat!”

Sama seperti pada masa Copernicus, sulit bagi kita untuk mengakui bahwa kita bukanlah pusat dari alam semesta. Kita dilahirkan dengan pemikiran bahwa kehidupan berputar di sekitar kita. Ketika kita bertambah dewasa, kita belajar bahwa itu tidak benar, tetapi kita tertipu oleh sifat egois kita. Kita ingin melakukan apa yang terasa nyaman bagi kita, kita ingin makan apa yang terasa enak bagi kita, kita ingin mendengarkan apa yang terdengar bagus bagi kita. Kita menipu diri kita sendiri dengan berpikir bahwa kita bisa melakukan semua tentang diri kita sendiri dan tidak akan ada konsekuensi apa pun. Tetapi semakin kita berbuat dosa, melakukannya dengan cara kita daripada dengan cara Anak Allah, maka semakin besar kegelapan menguasai hati kita, sampai penipuan diri sendiri begitu mengaburkan pandangan kita sehingga hampir tidak mungkin lagi bagi sinar pencerahan Anak Allah untuk menyinarinya.

Iblis (dewa zaman ini) sedang berusaha keras untuk menjaga injil palsu yaitu menganggap diri sendiri penting dan pikiran seperti itu terus dikembangkan. Dia tahu bahwa mustahil bagi kita untuk melihat ke dua arah yang berbeda pada saat yang bersamaan. Jadi, jika dia bisa membuat kita sibuk dengan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan kita, maka kita akan terus tersandung dalam kegelapan. Kita akan kehilangan terang Sang Anak Allah yang telah menunjukkan sumber hidup yang sebenarnya dengan menyuruh kita untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan, untuk mengasihi orang lain sama seperti Tuhan mengasihi kita, dan bahwa yang pertama akan menjadi yang terakhir.

Inilah waktunya untuk menempatkan kepentingan diri kita dalam perspektif yang benar dan mulailah untuk beredar mengelilingi Anak Kebenaran, membiarkan kehangatan kasih-Nya dan terang Firman-Nya menyembuhkan kita dari cara-cara kita yang egois, dingin, gelap, dan penuh dosa.

Author:

© 2025 GMAHK Bendungan Hilir