”HARI KENIKMATAN”

Selasa, 04 Februari 2025

”HARI KENIKMATAN”

Yesaya 58: 13, 14
“Apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan.”

AYA BERTUMBUH DI keluarga pemelihara hari Sabat dalam gereja Katolik di Polandia. Ayah saya, bahkan ketika masih kecil, memiliki hati untuk kebenaran dan kasih yang kuat bagi Kristus. Keinginannya yang terbesar adalah memiliki Alkitab sehingga dia dapat membaca Firman Tuhan itu sendiri. Suatu malam dia bermimpi tentang seorang penginjil literatur yang membawa Alkitab di dalam tasnya.

Ayah saya tidak pernah melupakan mimpinya. Suatu hari ketika dia sedang mengunjungi temannya, seorang penginjil literatur datang ke depan pintu. Pria itu diusir ketika mereka mengetahui bahwa dia sedang menjual buku-buku Protestan. Ayah segera menyusul pria itu dan bertanya, “Apakah kamu punya Alkitab?” Dia tidak hanya membeli Alkitab tetapi juga semua buku-buku yang lain. Dan dari situlah Ayah belajar tentang hari Sabat.

Setelah Anda membaca Alkitab, tidak sulit untuk mengetahui tentang Sabat hari ketujuh. Kejadian pasal kedua (ayat 1-3) menceritakan bagaimana Allah beristirahat, memberkati, dan menguduskan hari ketujuh. Kemudian dalam Keluaran 20: 8 para budak Israel yang baru saja dibebaskan itu diperintahkan untuk ”mengingat hari Sabat.” Jelas sekali, beribadah pada hari ketujuh penting bagi Tuhan—dan oleh karena itu penting bagi ayah saya. Itu adalah tugu peringatan dalam bentuk waktu, untuk mengingat dan memuji Sang Pencipta yang dikasihinya.

Sepanjang ingatan saya, hari Sabat merupakan hari yang menyenangkan bagi saya. Saya mengingat ketika saya masih kecil, mengenakan baju dan celana Sabat kemudian berdiri di bawah sinar matahari, menunggu anggota keluarga lainnya bersiap-siap, lalu berjalan bersama dengan mereka ke rumah anggota gereja lain untuk kebaktian.

Kami tidak pernah melewatkan kebaktian gereja—bahkan selama perang, meskipun disebut ilegal untuk mengadakan pertemuan keagamaan di Polandia yang diduduki Nazi. Kami membawa hadiah-hadiah dan bunga ke rumah yang dikunjungi, berpura-pura menghadiri pesta. Lalu kami akan mengucapkan kata-kata dari himne, karena takut jika tetangga mendengar kami bernyanyi, mereka akan melaporkan kami. Setelah makan siang Sabat yang spesial, ayah akan mengajak kami ke taman untuk melihat ke Sungai Wistula, atau kami akan bermain di tepian Danau Lansk yang berpasir. Saya pikir itulah sebabnya kenangan masa kecil saya tentang hari Sabat selalu ada hubungannya dengan ayah. Itu adalah hari yang dia habiskan bersama kami.

Di kemudian hari—ketika saya lebih mendalami bahasa Inggris—saya menemukan bahwa kata Abba, istilah Alkitab untuk ayah, ada di tengah-tengah kata Sabat. Tidak heran hari Sabat menyenangkan!

Jagalah kekudusan hari Sabat dan buktikan apakah itu tidak membawa Anda lebih dekat kepada Abba Surgawi.

Author:

© 2025 GMAHK Bendungan Hilir