”HOME RUN TUHAN BAGI ANDA”

Sabat, 04 Januari 2025

2 Korintus 1 : 20
“Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan ‘Amin’ untuk memuliakan Allah.”

SHAWN BUTLER sekarat karena kanker pada usia 7 tahun. Tubuhnya yang rapuh dan lemah, terbaring dalam keadaan koma. Kanker telah menyebar pada 90 persen otaknya. Pada 9 Agustus 1982, ayah Shawn setuju dengan para dokter bahwa jika dia berhenti bernapas, mereka tidak akan mencoba berusaha menghidupkannya kembali.

Namun empat hari kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi. Baseman pertama Red Sox, Dace Stapleton, pahlawan Shawn, mengunjunginya. Setelah mendengar suara sang juara olahraga, Shawn justru terbangun dari keadaan komanya dan berbicara selama beberapa menit tentang bisbol. Kemudian Stapleton mencondongkan tubuhnya di atas tempat tidur dan membuat janji. “Besok,” katanya, “Saya akan memukul satu pukulan melewati pagar hanya untukmu.” Mata Shawn berbinar. Selama pertandingan Red Sox keesokan harinya, sejak pertama kali datang untuk memukul, Dace Stapleton sudah memiliki tekad dalam penampilannya. Dengan kilauan baja di matanya, dia memukul bola melewati dinding kiri lapangan untuk home run. (Dalam bisbol, home run disingkat HR dilakukan ketika bola dipukul sedemikian rupa sehingga pemukul mampu mengelilingi base dan mencapai home plate dengan aman dalam satu permainan tanpa ada kesalahan yang dilakukan oleh tim bertahan).

Lima bulan kemudian, dokter Shawn bingung. Mereka tidak lagi menemukan jejak keganasan kanker. Anak laki-laki itu tampaknya hampir pulih sepenuhnya. Keluarganya bahkan merencanakan perjalanan ke Disney World.

Apa yang membuat perbedaannya? Beberapa orang percaya bahwa hal itu adalah harapan. Pahlawan Shawn membuat janji dan menepati janji itu. Mungkin, dengan melakukannya, dia membuka pintu harapan bagi Shawn.

Saat kita memulai tahun yang baru, tahun itu terbentang di hadapan kita dengan penuh harapan. Awal yang baru dan peluang yang baru. Namun terkadang optimisme memudar menjadi kekecewaan. Kita menyadari kurangnya kemampuan kita untuk membuat perubahan yang bertahan lama. Kita gagal memanfaatkan momen ini. Pada saat-saat seperti itu kita perlu mengingat bahwa ”Tuhan tidak mengingkari janji-Nya” _ (2 Petrus 3: 9). Dan janji-Nya adalah _”Aku tidak akan membiarkan engkau atau meninggalkan engkau” (Yosua 1: 5). Selain itu, Mazmur 37: 4, 5 menawarkan jaminan bahwa Tuhan akan mengabulkan keinginqn hati kita.

Dalam 2 Korintus 1: 20 Rasul Paulus berkata bahwa semua janji Allah adalah “ya” di dalam Yesus. Dia adalah kuncinya. Yesus memberikan kuasa untuk menjalani hidup baru dan membuat harapan menjadi kenyataan. Arahkan pandanganmu pada-Nya. Dia tidak akan pernah mengecewakanm.

Author:

© 2025 GMAHK Bendungan Hilir