Senin, 20 Jan 2025
KEAJAIBAN DI MONARCH PASS
“Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.” ~Mazmur 91: 11.
NANCY DAN SAYA sedang dalam perjalanan pulang melalui Colorado Rockies setelah berlibur bersama keluarga Nancy. Orang tua Nancy, saudara laki-lakinya, dan iparnya sudah naik jeep melewati lintasan itu, jadi Nancy dan saya yang mengemudikan kedua rumah mobil bersama semua anak-anak. Semuanya baik-baik saja sampai kami mulai naik ke Monarch Pass. Ketinggian memengaruhi karburator motor homes (rumah dalam mobil yang bisa dibawa ke mana saja)–itu terus banjir. Dua mil dari puncak setinggi 11.000 kaki kami berhenti lagi. Setelah saya berhasil menjalankan mobil Nancy, saya tidak dapat menjalankan motor homes saya. Kami mempunyai seperempat tangki bahan bakar tetapi kami memarkir mobil rumah kami di tempat yang miring dan bensinnya tjdak bisa masuk ke mesin. Jadi saya mendapat ide cemerlang yaitu jika saya bisa menaruh bensin di karburator, maka mesin itu akan menyala.
Saya menyedot sedikit bensin ke dalam panci presto dan meletakkannya di antara kedua kursi depan. Saya meminta Isadora, keponakan tertua, untuk membantu saya sementara adiknya Alisha mengawasi anjing-anjing di belakang. Dia mulai menuangkan bensin perlahan-lahan ke dalam karburator. Mesin menyala untuk sejenak lalu berhenti. Perlahan-lahan saya memindahkan pengaturan dari netral ke drive, maju mundur, sambil menuangkan bensin perlahan ke dalam karburator. Semuanya berjalan sesuai rencana! Kami akhirnya bergerak sebelum tiba-tiba mesin meledak dan api menjalar ke karburator. Isadora menjatuhkan gelas kaleng berisi bensin di samping panci presto yang penuh dengan bensin.
Seketika itu juga saya tahu kami sedang dalam masalah. Kami berdua melompat dan menuju pintu. Saya meraih Isadora dan mendorongnya keluar tetapi karena saya menendang panci prestonya, bensin menyebar ke seluruh tubuh saya. Saat saya siap untuk melompat keluar, saya menyadari bahwa motor homes sedang mundur–dan Alisha masih berada di belakang. Saya kembali melewati api menuju kursi pengemudi, menginjak rem, dan menjejalkan persneling ke posisi parkir. Tetapi ketika saya kembali ke pintu, panas dari api telah menyebabkan pemuaian hingga membuat pintu tertutup. Saya berusaha menggedornya tetapi itu tidak bisa bergerak.
Saat ini saya sudah terbakar sepenuhnya dan ketika saya melihat ke luar jendela kecil dan melihat Nancy dan anak-anak kami, saya berpikir, saya tidak akan berhasil keluar! Tiba-tiba pintu terbuka dengan sendirinya! Saya melompat keluar dan mulai berguling untuk memadamkan api dari tubuh saya. Namun tiba-tiba saya merasakan ada dua tangan memegang bahu saya, menghentikan saya ketika sebagian dari kaki kanan saya sudah melewati batas tebing setinggi 200 kaki. Saya berlari kembali untuk memeriksa motor homesnya. Ketika itu anak-anak sudah memadamkan api dan semua anggota keluarga dalam keadaan aman. Adalah keajaiban saya masih hidup. Saat itu pasti malaikat pelindung saya yang membukakan pintu dan kemudian meraih saya ketika saya hendak terjatuh dari tebing.
Tidakkah Anda senang Tuhan mengirimkan malaikat-Nya untuk melindungi kita, bahkan ketika kita berbuat hal-hal bodoh yang membuat kita mendapat masalah? Bisakah Anda memikirkan saat malaikat Anda menyelamatkan Anda? Mengapa tidak berterima kasih kepada Tuhan!