”KEHADIRAN TUHAN DI MASA-MASA SULIT”

Rabu, 26 Februari 2025

”KEHADIRAN TUHAN DI MASA-MASA SULIT”

Yesaya 63: 9
“Dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.”

SAAT ITU BULAN FEBRUARI 1999. Kaki saya hampir tidak menyentuh trotoar saat saya berjalan dengan cepat melintasi kampus menuju mobil saya. Matahari sore bersinar dan angin sejuk yang menerpa wajah saya meningkatkan endorfin saya setinggi-tingginya hingga saya ingin berputar, melompat, dan berteriak, “Saya hidup!” Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun saya merasa cukup bersemangat untuk mendaftar ke program kelas pendidikan lanjutan.

Empat tahun sebelumnya, setelah lima bulan menderita sakit kepala yang tidak biasa, saya menyadari bahwa keteguhan pikiran atas sesuatu hal tidak akan menghilangkan rasa sakit yang membakar itu. Penguntit yang diam dan berbahaya perlahan-lahan merampas kesehatan dan semangat saya untuk hidup. Namun perjalanan tanpa akhir ke banyak dokter dan tes kesehatan yang tak terhitung jumlahnya tidak membuat saya lega. Seiring berlalunya hari, kekuatan saya berkurang hingga saya hampir terlalu lemah untuk berjalan.

Selama bertahun-tahun, saya berjuang melawan penyakit menular yang tidak diketahui dan sekarang penyakitnya sudah sangat akut sehingga usus besar saya penuh dengan potongan-potongan kecil luka dan bisul. Pada salah satu hari tergelap saya, saya menyadari bahwa bahkan kemauan saya untuk hidup pun telah lenyap. Saat air mata keputusasaan membasahi bantal saya, sebuah ayat dalam Yesaya terlintas di benak saya, ”Dalam segala kesesakan mereka, Dia menderita.” Tiba-tiba saya membayangkan malaikat pelindung saya duduk di tempat tidur di samping saya, dan saya bertanya-tanya apakah dia juga sedang menangis bersama-sama dengan saya. Sungguh, itu adalah pemikiran yang menghibur.

Selama bulan-bulan yang menyakitkan itu saya merasakan tangan Tuhan melalui kasih dan dukungan dari banyak anggota keluarga dan teman-teman yang luar biasa di seluruh dunia yang menyemangati dan mendoakan saya. Lambat laun dokter saya dengan bantuan laboratorium medis, mengungkap kompleksitas penyakit saya dan mengembangkan rencana pengobatan jangka panjang. Sekarang ketika racun amuba dan merkuri sedang diberantas, saya mengalami penyembuhan dan kemampuan untuk berkonsentrasi dan berpikir jernih.

Saya telah belajar bahwa Tuhan mengizinkan masa-masa sulit untuk menguji keabsahan iman kita. Cara kita bereaksi dalam suatu krisis adalah barometer seberapa besar kita sebenarnya percaya bahwa Tuhan memegang kendali dan melakukan apa yang diperlukan untuk membangun karakter yang kuat dalam diri kita. Kondisi tersebut yang melumpuhkan kita, bisa rnenjadi inspirasi untuk “nyanyian” yang suatu hari nanti akan kita nyanyikan kepada dunia!

Author:

© 2025 GMAHK Bendungan Hilir