Senin, 03 Mar 2025
KEINDAHAN BAGI PIKIRAN
“Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” ~Mazmur 119: 11
MALAM TANGGAL 3 Maret TAHUN 1947 adalah gelap dan dingin. Saya berbaring sendirian di sebuah ruang bersalin di rumah sakit. Secara berkala seorang perawat akan datang untuk memeriksa saya. Persalinan dan melahirkan selalu merupakan perjuangan yang panjang bagi saya. Untuk melalui waktu di antara kontraksi-kontraksi, saya mengulangi ayat-ayat Alkitab untuk diri saya sendiri sampai akhirnya dokter mengumumkan, “Dia perempuan!” Ayat-ayat Alkitab yang saya simpan di dalam hati saya telah menemani saya melewati masa-masa sulit dalam hidup saya dengan menjaga pikiran saya tertuju pada sesuatu selain diri saya sendiri.
Tidak hanya pada saat kesakitan dan stres tetapi juga pada saat damai, Firman yang disimpan dalam pikiran membawa kegembiraan dan dimensi-dimensi pemahaman baru. Mempelajari ayat-ayat Alkitab dan menghafal puisi adalah bagian yang penting dari masa kanak-kanak saya dan selama masa sekolah saya. Saya bahkan belajar untuk mempertahankan kepercayaan saya dengan “demikianlah firman Tuhan.”
Saya mendapati bahwa Firman yang “tersembunyi di dalam hati saya” melindungi saya dari berbuat dosa secara sadar. Di dalam Kitab Suci terdapat juga kekayaan keindahan. Contohnya ayat dalam Mazmur 19, “Langit memberitakan kemuliaan Allah.” Cobalah untuk memvisualisasikan keindahah langit berbintang, kemuliaan dalam warna pelangi, menangkap sinar matahari melalui jendela yang berkilau, memperhatikan warna matahari yang terbenam, menelusuri jalur kepingan salju saat jatuh. Tidak ada batasan untuk ide-ide yang dapat dihasilkan oleh kebijaksanaan Kitab Suci.
Saya menyukai pemikiran Ellen White: “Bila kita merenungkan perkara-perkara besar dari firman Allah, kita memandang ke dalam suatu mata air yang semakin lebar dan semakin dalam di bawah penglihatan kita” (Seri Membina Keluarga, jld. 3, hlm. 157).
Orang bijak berkata, “Seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri, demikianlah ia” (Amsal 23: 7), dan Paulus menasihati dalam Filipi 4: 8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Di dunia yang penuh dengan kekerasan, hawa nafsu, keserakahan, dan ketidakjujuran, kita dapat terlepas dari kebobrokan moral dan mental dengan secara sadar mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan. Firman-Nya adalah kehidupan dan kebenaran. “Sumber damai surga dan kegembiraan yang dibuka di dalam jiwa melalui kata-kata inspirasi akan menjadi sungai pengaruh untuk memberkati semua yang datang di dalam jangkauannya.” (Seri Membina Keluarga, jld. 3, hlm. 177).
Inilah tantangannya: Hafalkan satu ayat Alkitab sehari selama 27 hari berikutnya dan lihat bagaimana itu membuat perbedaan dalam hidup Anda.