”MEMPERBAIKI RUTINITAS”

Jumat, 21 Februari 2025

”MEMPERBAIKI RUTINITAS”

Mazmur 63: 7
”Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam.”

SETIAP MALAM anak-anak saya tahu bahwa sebelum mereka tidur, mereka akan mendapatkan ucapan “selamat malam sayang”, begitulah kami menyebutnya. Ini adalah rutinitas. Tanpa itu, anak-anak saya dan saya akan merasakan ada yang tidak beres—ada yang hilang.

Rutinitas baik bagi hubungan keluarga dan juga kesehatan. Misalnya, kebutuhan tubuh akan tidur. Kurang tidur menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan mental kita. Ini mengganggu kemampuan kita untuk menghadapi stres sehari-hari, untuk berpikir jernih, mengambil keputusan, dan ya, bahkan bisa mengancam nyawa kita. Otak yang mengantuk membuat banyak kesalahan, terkadang kesalahan yang bahkan mengancam jiwa.

Dalam jurnal Inggris Occupational and Environmental Medicine, para peneliti melaporkan bahwa kurang tidur dapat menghasilkan beberapa efek yang sama bahayanya seperti mabuk. Tidur kurang dari enam jam setiap malam bisa memengaruhi koordinasi, waktu bereaksi, dan penilaian. Orang yang mengemudi setelah terjaga selama 17 hingga 19 jam memiliki kinerja yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar alkohol 0,05 persen di dalam darah mereka. Orang yang tidurnya terlalu sedikit mungkin akan mengalami tingkat stres yang tinggi, kecemasan, dan depresi, dan berpeluang mengambil risiko-risiko yang tidak perlu.

Mendapat tidur yang cukup sangat penting. Namun manfaat tidur bukan hanya pada berapa lama Anda tidur. Yang terpenting adalah kapan dan bagaimana Anda tidur. Para relawan yang tidur dua jam lebih awal atau dua jam lebih lambat dari waktu tidur mereka biasanya, tidak merasa lebih segar bahkan meskipun mereka diizinkan memiliki waktu tidur yang cukup. Studi lain melaporkan bahwa sukarelawan yang tetap pada jadwal tidur yang teratur selama beberapa minggu mulai merasa lebih berawas, bahkan sekalipun mereka mengurangi waktu tidur mereka rata-rata 30 menit setiap malam. Jadi manfaatkan ritme alami Anda dan tolak desakan untuk mengatur jam yang berbeda di akhir pekan.

Bereksperimenlah dengan diri Anda sendiri. Pada waktu tertentu setiap malam, mulailah menutup mata. Saya mendapati bahwa pertemuan di pagi hari dengan Tuhan membantu saya tidur tepat waktu. Jika saya datang terlambat ke janji temu saya, saya sudah merampok waktu “selamat pagi sayang” bersama Bapa surgawi saya.

Ngomong-ngomong, jika Anda menderita insomnia, cobalah apa yang dilakukan Raja Daud: ”Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, aku merenungkan Engkau sepanjang kawal malam.”

Author:

© 2025 GMAHK Bendungan Hilir