PELAJARAN YANG SAYA PEROLEH DALAM MENGATASI KRISIS

Sabtu, 08 Feb 2025

PELAJARAN YANG SAYA PEROLEH DALAM MENGATASI KRISIS

“Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya.” ~Ratapan 3: 21, 22.

PADA TANGGAL 8 FEBRUARI 1996, suami saya terkena strok batang otak parah. Dia kehilangan semua gerakan sisi kiri, bicaranya menjadi lambat, dan dia mengalami kesulitan pada persepsi spasial dan pemikiran analitis. Ahli saraf memberi tahu saya bahwa dia tidak akan pernah berfungsi normal lagi.

Sebelum terkena strok, Jan dan saya adalah orang-orang profesional, masing-masing dengan karier, organisasi, program radio harian, seminar, dan proyek-proyek penulisan kami masing-masing; bidang keahliannya adalah kesehatan, bidang saya adalah keluarga. Lalu pada malam yang menentukan itu, lembaran tiba-tiba dibalik dan babak baru dalam hidup kami dimulai.

“Tuhan,” saya berdoa, “tidak bisakah saya mempelajari apa yang Engkau ingin saya pelajari dengan cara yang tidak terlalu membuat stres dan tidak terlalu merusak? Bukankah ada buku yang bagus yang mungkin bisa saya baca atau khotbah yang bisa saya dengar?” Dan jawaban Tuhan datang: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu.”

Saya harap pelajaran tentang kehidupan, cinta, dan hubungan yang telah saya pelajari akan memberi Anda perspektif dan keberanian. Inilah tujuh pelajaran teratas:

Pelajaran 1: Tidak ada yang abadi. Puji Tuhan, Dia telah berjanji untuk menjadikan segala sesuatu baru (Wahyu 21: 5).

Pelajaran 2: Hubungan lebih penting daripada produktivitas. Alangkah baiknya jika Jan bisa memperbaiki peralatan rumah tangga, sepeda, dan berenang sebagaimana dia dulu melakukannya, tetapi itu tidaklah harus demikian. Yang terpenting adalah cinta kita—dan itu telah tumbuh menjadi lebih kuat.

Pelajaran 3: Anda bisa bertahan dari krisis; Anda dapat menyesuaikan diri dengan perubahan besar. Saya pernah berpikir bahwa saya tidak akan mampu mengatasinya jika terjadi sesuatu pada Jan. Sekarang saya tahu saya dapat bertahan. Saya bisa menyesuaikan diri dengan. perubahan.

Pelajaran 4: Jangan menunda hidup, untuk menyimpannya bagi masa depan. Hari ini adalah apa yang telah diberikan kepada kita. Teruslah menjalani setiap hari semaksimal mungkin, tanpa penyesalan.

Pelajaran 5: Hiduplah untuk hari ini. Jangan khawatir tentang masa depan, tetapi teruslah bermimpi. Mimpi membuat harapan tetap hidup. Dan harapan adalah teman yang akan disambut dengan baik di masa-masa sulit.

Pelajaran 6: Ada kuasa yang luar biasa dalam doa. Dalam beberapa menit sesudah Jan strok, rantai doa dibentuk di seluruh dunia atas namanya. Pemulihan Jan sungguh ajaib.

Pelajaran 7: Tuhan itu baik. Meskipun krisis dan penderitaan mungkin meredupkan pandangan kita, Tuhan menyertai kita, dan Firman-Nya memberikan penghiburan dan dorongan. Kasih sayang-Nya tidak pernah berakhir!

Berterimakasihlah kepada Tuhan karena kasih sayang-Nya yang tidak pernah berakhir.

Author:

© 2025 GMAHK Bendungan Hilir