Jumat, 10 Jan 2025
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur.” ~Amsal 17: 22.
MUNGKIN ANDA TELAH mendengar beberapa pernyataan yang salah di bawah ini yang mungkin dimuat dalam buletin-buletin gereja:
“Jangan biarkan kekhawatiran membunuhmu. Biarkan gereja membantu.”
“Kamis malam: makan potluck dahulu, doa dan pengobatan kemudian.”
“Bagi Anda yang mempunyai anak dan belum mengetahuinya, kami punya ruangan anak-anak di lantai bawah.”
“Para wanita di gereja telah membuang segala jenis pakaian, dan mungkin itu masih ada di ruang bawah gereja pada hari Jumat.”
Jika Anda gagal menemukan humor dalam pengumuman ini, Anda mungkin mengalami masalah serius (permainan kata-kata yang disengaja), karena hampir tidak ada sistem di tubuh Anda yang tidak terstimulasi oleh tawa yang baik. Tertawa bermanfaat bagi seluruh sistem kardiovaskular melalui pelebaran dan peningkatan aliran darah. Ketika Anda menghirup udara dalam jumlah besar maka itu akan menciptakan aliran oksigen yang tinggi dan kaya dalam darah. Terkadang aliran ekstra ini akan membuat wajah Anda memerah dan Anda merasa segar sepenuhnya.
Saat Anda tertawa, tekanan darah dan detak jantung Anda meningkat (seperti saat Anda berolahraga), tetapi setelah tawa mereda, maka baik tekanan darah maupun detak jantung kembali ke tingkat yang lebih rendah dibandingkan sebelum Anda mulai tertawa. Menurut salah satu pakar di bidang humor, total tertawa Anda sehari harus setidaknya 15 tawa per hari atau Anda akan tergolong kekurangan tawa.
Pernahkah Anda tertawa sampai pinggang Anda sakit? Pengalaman seperti itu memberi arti baru dari pepatah lama, “Tanpa rasa sakit, tidak akan ada pencapaian”. Ketika diafragma Anda berkontraksi, hal itu menimbulkan reaksi berantai di tubuh Anda yang mengguncang perut Anda dan organ vital lainnya, sehingga memberikan pijatan internal. Ada yang menyebutnya joging internal.
Tersenyumlah sebanyak-banyaknya! Alkitab mengingatkan kita bahwa “hati yang gembira membuat muka berseri-seri” (Amsal 15: 13). Komedian Fred Allen pernah menyindir, “Adalah buruk untuk menahan tawa. Itu kembali ke bawah dan menyebar ke pinggul Anda.” Mungkin, dengan latihan yang cukup, Anda bisa mengidentifikasi diri dengan Freddie kecil, yang dimarahi oleh guru kelas tiga karena tertawa terbahak-bahak di ruangan kelasnya. “Guru,” jawab Freddie dengan nada meminta maaf, “Saya sebenarnya tidak bermaksud demikian. Saya hanya tersenyum lebar dan senyum saya pecah.”
Sudahkah Anda tertawa sebanyak 15 kali hari ini? Jika tidak, biarkan senyummu pecah, dan tuailah hasilnya berupa kesehatan yang lebih baik!