Podcast by AWR Indonesia – Radio Advent Suara Pengharapan

SELASA, 06 Februari 2024
Berapa Lama Lagi Kamu Menghakimi dengan Zalim
Tuhan telah memberi para pemimpin Israel wewenang untuk menegakkan keadilan di Israel (Mzm. 72: 1-7, 12-14). Raja-raja Israel harus menjalankan otoritas mereka sesuai dengan kehendak Allah. Perhatian utama para pemimpin harus memastikan perdamaian dan keadilan di negeri ini dan merawat yang kurang beruntung secara sosial. Hanya dengan begitu tanah dan seluruh rakyat akan makmur. Takhta raja diperkuat oleh kesetiaan kepada Tuhan, bukan oleh kekuatan manusia.
Bacalah Mazmur 82. Apakah yang terjadi ketika para pemimpin menyelewengkan keadilan dan menindas orang-orang yang harus mereka lindungi?
Dalam Mazmur 82, Allah menyatakan penghakiman-Nya atas para hakim Israel yang korup. Para “allah” (Mzm. 82: 1, 6) jelas bukanlah dewa-dewa kafir atau malaikat, karena mereka tidak pernah ditugaskan untuk memberikan keadilan kepada umat Allah sehingga tidak dapat diadili karena tidak memenuhinya. Tuduhan yang tercantum dalam Mazmur 82: 2- 4 menggemakan hukum Taurat, yang mengidentifikasi “allah” sebagai pemimpin Israel (UI. 1: 16-18; Ul. 16: 18-20; Yoh. 10: 33-35). Tuhan mempertanyakan “anak-anak manusia” apakah menghakimi dengan adil, dan hukuman mereka diumumkan, karena mereka didapati tidak benar. Para pemimpin terhuyung-huyung dalam kegelapan tanpa pengetahuan (Mzm. 82: 5), karena mereka telah meninggalkan hukum Allah, yaitu terang (Mzm. 119: 105).
Kitab Suci dengan teguh menjunjung tinggi pandangan bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah. Allah membagi pemerintahan-Nya atas dunia dengan para pemimpin manusia yang ditunjuk sebagai wakil-Nya (Rm. 13: 1). Namun, seberapa seringkah perwakilan manusia ini, baik dalam sejarah dan bahkan sekarang, memutarbalikkan tanggungjawab yang telah diberikan kepada mereka?
Mazmur 82 dengan mengejek menyingkapkan kemurtadan beberapa pemimpin yang percaya diri sebagai “allah” di atas orang lain. Meskipun Tuhan memberikan otoritas dan hak istimewa kepada para pemimpin Israel, bahwa mereka disebut “anak-anak Yang Mahatinggi” dan untuk mewakili Dia, Tuhan menolak para pemimpin yang jahat. Tuhan mengingatkan mereka bahwa mereka fana dan tunduk pada hukum moral yang sama seperti semua orang. Tak seorang pun berada di atas Hukum Allah (Mzm. 82: 6-8).
Tuhan akan menghakimi seluruh dunia; Umat Allah juga akan memberikan pertanggungjawaban kepada Allah. Baik para pemimpin maupun rakyat harus meniru teladan Hakim Ilahi dan menaruh harapan terakhir mereka kepada-Nya.
Otoritas macam apakah yang Anda pegang atas orang lain? Seberapa adilkah Anda menjalankan otoritas itu? Perhatikanlah.